Senin, 17 Oktober 2016

UTS SENSOR ARUS dan SENSOR TEGANGAN

Disusun oleh : Muhammad Riski Albert (1510951011)
Dosen Pengampu: Ir.Darwison M,T
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Andalas
Padang
2016

Referensi: J.G Webster ,Measurement,Instrumentation And Sensor Handbook


Sensor Tegangan



Gambar dibawah ini merupakan bentuk dari sensor tegangan 
Dengan sensor tegangan kita bisa menghitung tegangan DC, untuk sensor ini bisa menghitung 0-25V DC

Output dari  sensor ini adalah voltase 0-5V. Sehingga 5x5=25V

Jadi apabila tegangan yang dihitung adalah 5V maka keluarannya adalah 1V. Jika yang dihitung 12V, maka keluarannya adalah 2.4V

Hubungkan GND ke Negatif yang mau dihitung
Hubungkan VCC ke Positif yang mau dihitung
+ ke 5V / 3.3V Arduino
- ke GND arduino
S ke Analog 0 arduino

Apabila menggunakan 3.3V maka maksimalnya hanya 16.5V

Ketelitiannya adalah 0.00489v sehingga apabila tegangannya 0 hasilnya 0.00489v bukan 0V

Digital voltmeter merupakan sebuah instrumen yang dapat mengukur tegangan DC atau AC dalam bentuk angka diskrit. Voltmeter digital terbuat dari rangkaian-rangkaian yang menggunakan IC tertentu seperti ICL7107 atau juga bisa menggunakan IC controller dengan memanfaatkan ADC. Tegangan yang sampai ke ADC atau Vs harus <5 volt. Untuk mengukur tegangan AC maka tegangan harus diubah menjadi tegangan DC ,untuk mengukur tegangan yang besar dibutuhkan rangkaian pembagi tegangan. Sensor tegangan umumnya berupa sebuah rangkaian pembagi tegangan atau yang biasa disebut voltage divider Rangkaian Pembagi tegangan biasanya digunakan untuk membuat suatu tegangan referensi dari sumber tegangan yang lebih besar,titik tegangan referensi pada sensor,untuk memberikan bias pada rangkaian penguat atau untuk memberi bias pada komponen aktif. Rangkaian pembagi tegangan pada dasarnya dapat dibuat dengan 2 buat resistor, contoh rangkaian dasar pembagi tegangan dengan output Vo dari tegangan sumber VI menggunakan resistor pembagi tegangan R1 dan R2

Sensor Arus
Gambar dibawah ini merupakan bentuk dari sensor arus  (ACS712)







Karakteristik ACS712
  • Memiliki sinyal analog dengan sinyal-ganguan rendah (low-noise)
  • Ber-bandwidth 80 kHz
  • Total output error 1.5% pada Ta = 25 °C
  • Memiliki resistansi dalam 1.2 mΩ
  • Tegangan sumber operasi tunggal 5.0 V
  • Sensitivitas keluaran 66 sd 185 mV/A
  • Tegangan keluaran proporsional terhadap arus AC ataupun DC
  • Fabrikasi kalibrasi
  • Tegangan offset keluaran yang sangat stabil
  • Hysterisis akibat medan magnet mendekati nol
  • Rasio keluaran sesuai tegangan sumber
Gambar 1. Diagram blok dari IC ACS712.

 Gambar 2. Konfigurasi pin dari IC ACS712.

 

Sensor arus yang digunakan pada rangkaian ini adalah sensor arus ACS712 yang dapat mendeteksi besarnya nilai arus dari -5A sampai 5A. Sensor arus ACS712 dapat digunakan pada pengukuran arus AC atau DC di dunia industri, otomotif, komersil dan sistem komunikasi. Pada umumnya sensor ini digunakan untuk mengontrol motor, deteksi beban listrik, switched-mode power supplies, dan proteksi beban berlebih. IP+ dan IP- dari pin ACS712 terhubung pada rangkaian yang akan diukur nilai arusnya. Kapasitor 1nF digunakan sebagai filter sensor arus, sedangkan kapasitor 0,1uF digunakan sebagai filter pada sumber tegangan Vcc. Sensor arus dicatu oleh tegangan 5V yang terhubung ke Vcc. Keluaran sensor arus Vout terhubung ke rangkaian pengkondisi sinyal sensor arus. Saat tidak ada arus yang terdeteksi pada sensor arus ACS712, maka keluaran sensor adalah 2,5 V. Saat arus mengalir dari IP+ ke IP-, maka keluaran akan lebih dari 2,5 V. Sebaliknya ketika arus listrik mengalir dari IP- ke IP+, maka keluaran akan kurang dari 2,5 V. Pada pendeteksian arus -5A sampai dengan 5A, pengkondisi sinyal sensor arus mengubah level tegangan keluaran sensor arus (1,5V–3,5V) ke dalam level tegangan masukkan ADC mikrokontroler (0V–5,0V) . Sensor arus dari keluarga ACS-712-ELC-05B adalah solusi untuk pembacaan arus didalam dunia industri,otomotif dan sistem-sistem komunikasi. Sensor ini biasanya digunakan untuk mengontrol motor,deteksi beban listrik dan proteksi beban berlebih. Sensor ini memiliki pembacaan dengan ketepatan yang tinggi,karena didalamnya terdapat rangkaian low-offset linear hall dengan satu lintasan yang terbuat dari tembaga. Cara kerja sensor ini adalah arus yang dibaca mengalir melalui kabel tembaga yang terdapat didalamnya yang menghasilkan medan magnet yang ditangkap oleh Integrated Hall IC dan diubah menjadi tegangan proporsional. Ketelitian dalam pembacaa sensor dioptimalkan dengan cara pemasangan komponen yang ada didalamnya antara penghantar yang menghasilkan medan magnet dengan hall tranducer secara berdekatan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar